Wednesday, March 7, 2012

Indicator Bollinger Band

SejarahBollinger Band merupakan salah satu indicator pada transaksi diperdagangan berjangka. Bollinger Band sendiri diambil dari pembuatnya “John A. Bollinger”. Ia berasal dari Montpelier, Vermont, Amerika Serikat dan lahir pada tanggal 27 Mei 1950 (umur 63 tahun di tahun 2013). Bekerja sebagai Jurnalis Amerika, Analisys keuangan, dan kontributor di bidang analisis teknis serta pengembangan Bollinger Bands.

Penghargaan pun sangat banyak diraihnya, salah satunya : pada tahun 2005 ia mendapat penghargaan sebagai Pasar Teknisi Asosiasi, dan award untuk kontribusi dibidang teknis analisis. Tahun 1995 mendapat penghargaan Lifetime San Fransisco untuk posisi dalam analisis teknis.

Asal usul Indicator Bollinger Band berasal pada pengalaman pribadi yang dituangkan pada komputer mikro di tahun 1977. Sejak saat itu, Bollinger menjadi terlibat dalam bisnis komputer berbasis analisis teknis. Teknologi komputer memungkinkan Bollinger untuk mengembangkan Power Group, yang di dalamnya bertugas sebagai pencatat perkembangan trend di sektor industri. Dari sinilah perkembangan Bollinger Band dimulai.

Prinsip Kerja
IndicatorPada dasarnya, Indicator Bollinger Band digunakan pada pendeteksian trend yang disebut volatility (tingkat kecepatan dalam perubahan harga). Di dalam bentuk defaultnya, bollinger terdiri dari :
1. Upper Band = garis batas atas (terbuat dari SMA + (Z x Deviasi))
2. Midle band = garis batas tengah (terbuat dari SMA)
3. Lowe Band = garis batas bawah (terbuat dari SMA - (Z x Deviasi))

Z = [0,6174  x ln (periode)] + 0,1046
Ketiga garis tersebut dijadikan default pada metatrader menjadi : periode 20; Shift 0; Deviations : 2.



KarakteristikIndicator Bollinger Band termasuk dalam kategori “Lagging Indicator”. Dapat terlihat dari pergerakannya di masing-masing TF yang mengikuti candlestick. Selain itu, Bollinger Band punya ciri khas dari indicator lainnya, yaitu ada garis Upper dan Lower sebagai penentu batas harga dalam trend.

Rekomendasi SettingDapat direkomendasikan, setting yang lebih bagus pada Indicator Bollinger Band adalah :
1. Periode 15
2. Shift 0
3. Apply : Median Price (HL / 2)

KelebihanAda kelebihan dari Bollinger Band Indicator, diantaranya :
1. Mendeteksi berakhirnya suatu trend
2. Mengetahuhi terjadinya sideway
3. Mendeteksi overbought
4. Mengetahui oversold
5. Dapat digunakan untuk melihat pola : double top, double bottom, dan pergantian momentum

KekuranganKekurangan Indicator Bollinger Band adalah :
1. Telat / lambat
2. Harga dapat bergerak melampaui garis band

BacktestDari hasil uji coba rekomendasi setting, dan mengantisipasi dari kekurangan Bollinger band, penulis mencoba hasil backtest seperti di bawah ini :



Lakukan aksi buy bila garis atas ditembus oleh harga, dan sebaliknya lakukan aksi sell bila garis bawah ditembus harga.

KesimpulanIndicator Bollinger Band dapat digunakan untuk mendeteksi trend jangka panjang, namun karena indicator ini hanya sebagai pengikut candlestick, perlu hati-hati dalam mengikuti signalnya. Gunakan tambahan indicator lain untuk menunjang signal Anda, salah satunya : Indicator Momentum.

Salam Profit
AFC

No comments: